Knowledge Management : Implementasi Peran Pustakawan dalam Mengadapi AFTA 2015

oleh:
Riah Wiratningsih

Disampaikan dalam “Seminar Nasional LIS Education: Building New Competencies among LIS Proffesionals”
di UIN Yogyakarta, 4 November 2014

Abstrak
Memasuki era pasar bebas ASEAN (AFTA) 2015 menuntut setiap institusi atau organisasi untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing. Kekuatan daya saing sebuah negara sangat tergantung pada masyarakat yang berbasis pengetahuan. Adakah peran perpustakaan sebagai instrumen dinamis pendidikan yang notabene pengelola data, pengelola informasi, pengelola pengetahuan dan sebagai tempat lifelong learning dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berdaya saing pada AFTA 2015? Perpustakaan adalah media untuk melakukan transfer pengetahuan dan perpustakaan memiliki andil dalam proses berkembangnya pengetahuan. Knowledge is power, organisasi yang berhasil dalam manajemen pengetahuan melihat pengetahuan sebagai aset dalam membentuk kekuatan daya saing di era global. Melalui artikel sederhana ini, penulis bermaksud menggambarkan implementasi peran pustakawan dalam pengelolaan pengetahuan dan kegiatan literasi informasi dalam menyambut AFTA 2015. Adapun peran perpustakaan adalah melalui konsep knowledge management, yaitu melalui proses SECI (Socialization, Externalization, Combination dan Internalization). Proses transfer pengetahuan (SECI) di era global tidak terlepas dari akses internet, untuk itu diperlukan tool teknologi informasi, di mana tool ini harus diketahui dan dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan, maka diperlukan kegiatan literasi informasi. Gerakan pembelajaran sepanjang hayat melalui pendidikan literasi informasi dapat mengembangkan individu yang literat, individu yang kritis dalam mencerna informasi. Individu yang memiliki kemampuan literasi informasi adalah mutlak agar dapat bertahan dan bersaing di era global termasuk menyambut AFTA 2015. Konsep knowlede management melalui proses SECI dan kegiatan literasi informasi dalam menghadapi AFTA 2015, membutuhkan kemampuan pustakawan dalam penguasaan bahasa Inggris, penelusuran informasi, dan penggunaan teknologi.

Kata kunci: AFTA, transfer pengetahuan, knowledge managemen, knowledge is power, SECI, literasi informasi