Diseminasi Informasi Melalui Media Digital Library Universitas Sebelas Maret Dalam Mendukung Perankingan Webomatrics (Studi Evaluasi Media Digital Library Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2010)
Diseminasi Informasi Melalui Media Digital Library Universitas Sebelas Maret Dalam Mendukung Perankingan Webomatrics
(Studi Evaluasi Media Digital Library Universitas Sebelas Maret Tahun 2010)
Drs. Alexius Ibnu Mudrijal, M.Si.
Riah Wiratningsih, S.S., M.Si.
Ardian M. Prastiawan, S.Si.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Evaluasi pengguna/pencari informasi melalui media digital library UNS dilihat dari sisi content, visual identity, dan sistem penelusuran. (2) Kendala-kendala yang ditemui pengguna/pencari informasi dalam melakukan pencarian melalui digital library UNS. (3) Peran digital library UNS dalam mendukung perankingan webomatrics. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif evaluatif, yaitu terhadap suatu program yang sudah berjalan (Ex Post Program Evaluation) untuk mengetahui apakah produk berbasis teknologi informasi yang sudah dilayankan UPT Perpustakaan UNS melalui portal digilib.uns.ac.id sesuai dengan keinginan pengguna. Selanjutnya penelitian ini mengajukan saran secara operasional berupa tindakan sebagai usaha untuk memperbaiki dan mengembangkan proses kegiatan selanjutnya.
Dalam proses pengumpulan data penulis menggunakan teknik wawancara, dokumen, dan observasi langsung ke lokasi penelitian. Adapun responden yang berhasil penulis kumpulkan dalam waktu 1 bulan sebanyak 272 responden. Teknik kuisioner melalui media digilib. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa deskripsi data yang telah disusun secara teratur dengan menggunakan pola penelitian induktif yang diolah secara interaktif. Setelah data terkumpul dilakukan proses seleksi data, kemudian data tersebut disajikan secara sistematis sehingga akan lebih mudah dipahami. Dari penyajian data yang telah diolah tersebut diinterpretasikan dan ditarik suatu kesimpulan.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : (1) penilaian pengguna terhadap content bisa dikatakan cukup beragam (77.2%), mampu menyelesaiakn permasalahan dalam meyelesaikan tugas ilmiah sebanyak 80.9%. dari sisi visual identity cukup menarik 73.5%, namun perlu penambahan animasi agar lebih menarik dan pengguna merasa enjoy dan dari sistem penelusuran mempunyai prosentase terbanyak (89.5%). dimungkinkan untuk memberikan alternatif pilihan menu dengan Namun demikian menggunakan boolean Logic (Anvance search). Hal ini perlu ditambahkan mengingat content digilib dipastika akan terus bertambah. (2) Adapun kendala-kendala yang ditemui dalam proses penelusuran melalui media digilib adalah proses download, ditemukan masih ada beberapa dokumen yang terpassword, ada dokumen yang corrup, dan untuk mengetahui jenis dokumen yang akan didowload, sebaiknya perlu dimunculkan ekstensi file. (3) Peran digiilib UNS dalam mendukung webomatric adalah melalui content . content yang aktual, beragam, dan berkualitas akan banyak dirujuk oleh pencari informasi. Hal ini secara langsung akan memberikan tambahan nilai google scholar UNS
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Menghadapi era kompetisi informasi sejalan dengan semakin cepatnya perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK), dunia pendidikan dalam hal ini perguruan tinggi/universitas dihadapkan pada situasi untuk selalu bergerak dalam mengedepankan kualitas, profesional, efektif dan efisien. Tantangan di masa mendatang jauh lebih berat, karena pengembangan pendidikan tinggi tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Perubahan-perubahan tersebut pada akhirnya menuntut dunia pendidikan, salah satunya adalah UNS sebagai bagian dari lembaga yang bergerak di bidang jasa pendidikan diharapkan mampu berkembang sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, baik di tingkat nasional sejajar dengan perguruan tinggi yang terlebih dahulu berkembang, maupun di tingkat internasional yang mampu berkiprah sebagai perguruan tinggi otonom dan berkelas dunia (world class university). Hal ini sejalan dengan himbauan dari Mendiknas Tahun 2007, Mendiknas mencanangkan menuju “World Class University” atau universitas bertaraf Internasional bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Merespon pada upaya untuk menuju world class university, salah satunya adalah melalui sistem pendekatan akademik. Berbagai perankingan perguruan tinggi di lingkungan internasional sudah sering dilakukan secara periodik, walaupun lembaga penyedianya relatif masih sedikit. Metode perankingan saat ini yang dijadikan acuan adalah : Academic Ranking of World Universities (ARWU) dari Shanghai Jia Tong University, Times Higher Education Supplement (THES) QS World Univeristies Rankings (THES=QS), Webometrics Ranking of World Universities (WRWU), dan Performance Ranking of Scientific Papers for World Universities (SPWU) dari National Taiwán University.
Salah satu sistem perankingan yang sering kita dengar saat ini adalah sistem perankingan webomatrics (WRWU). Tujuan umum dari Webometrics adalah mendorong komunitas akademik mengenai pentingnya publikasi melalui web. Indikator berbasis web tersebut salah satunya adalah diseminasi dari pengetahuan akademis, maka perpustakaan sebagai “bank” informasi akademis, dituntut untuk menyediakan layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang berkualitas bagi seluruh sivitas akademika dan stakeholder eksternal, serta mengenalkan universitas pada masyarakat nasional dan internasional melalui karya-karya ilmiah. Upaya untuk mencapai rangking ini tidak dapat dilakukan secara parsial, namun membutuhkan kerja kolaborasi yang kuat, massif dan sistemik.
Sebagaimana telah diketahui bahwa peringkat webomatrics UNS sejak Juli 2008 hingga Juli 2010 mengalami peningkatan perankingan. Pada Periode Juli 2008 berada pada posisi 4.681, Januari 2009 menduduki posisi 2.159, kemudian Juli 2009 menduduki posisi 1.617, periode Januari 2010 UNS menduduki posisi 1.585 dunia. Dan pada Juli 2010 berada pada posisi 1520 dunia. (http://www.webometrics.info/rank_by_country.asp?country=id). Hal ini merupakan suatu prestasi tersendiri untuk tetap dipertahankan dan diusahakan meraih posisi yang lebih tinggi di kancah persaingan dunia. Sebagaimana tersebut di atas, perpustakaan sebagai “bank” informasi/ lembaga pengelola informasi mempunyai posisi yang strategis dalam penyediaan bahan pustaka dan informasi, untuk kemudian wajib mendiseminasikan atau menyebarkan informasi (edukatif content) secara tepat dan cepat. Hal ini sudah dilakukan oleh UPT Perpustakaan UNS melalui sebuah wadah yaitu digital library. Adapun layanan infromasi melalui digital library meliputi informasi karya ilmiah seluruh civitas akademika UNS baik artikel, makalah, tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi yang disajikan secara fulltext.
Dari gambaran di atas sangat jelas bahwa posisi perpustakaan dalam hal ini UPT Perpustakaan UNS berada dalam posisi yang strategis untuk memberikan kontribusi perankingan webomatrics. Perankingan ini berdasarkan empat parameter yaitu size (s), visibility (v), rich file (r), dan scholar (sc). Dalam hal ini perpustakaan (seharusnya) memiliki kontribusi lebih melalui parameter rich file dan scholar. Salah satu indikator sebuah universitas yang berkualitas adalah beragamnya informasi grey literature yang dimiliki, yaitu semua produk universitas seperti artikel, makalah, tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian. Semakin banyak, lengkap, dan berkualitasnya karya ilmiah perguruan tinggi tersebut bisa di katakan semakin tinggi pula kualitas perguruan tinggi tersebut. Keragaman content yang berkualitas, khususnya file yang memiliki tingkat relevansi terhadap aktivitas akademik dan publikasi ilmiah, dalam bentuk Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) dan Microsoft Powerpoint (ppt) akan memancing information seeker untuk mencantumkan/mensitasi karya tersebut pada karyanya. Dengan demikian parameter rich file dan scholar akan memberikan peran dalam menunjang perangkingan webometrics. Namun bila di lihat posisi parameter rich file dan scholar, UNS masih sangat kalah dengan UGM, ITB, UI, Petra, dan Gunadharma. (http://www.webomatrics.info.rank_by_country.asp?country=id/)
Penulis tertarik untuk mengamati sudah sejauh mana pemanfaatan digital library UNS terhadap civitas akademika dan khalayak umum dalam mendukung proses pembelajaran dan sejauh mana digital library telah dan akan memberikan kontribusi terhadap perankingan webomatrics. Mengapa parameter rich file dan scholar UNS rendah? Adapun tema penelitian ini menarik untuk diangkat, ada parameter yang bisa dimplementasikan, dan ada model yang bisa dikembangkan dari parameter. Resultnya bisa di cek melalui perubahan parameter dan juga hasil akhir rangking Webometrics .
- Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi karya ilmiah civitas akademika UNS terhadap pengguna baik internal UNS maupun eksternal UNS melalui media digilib.uns.ac.id. Diantaranya adalah penilaian pengguna berdasarkan dari sisi content, visual, dan sistem penelusuran.
- Batasan Masalah
UPT Perpustakaan UNS dalam memberikan layanan informasi sudah berbasis teknologi informasi, diantaranya melalui e-journal, e-books, OPAC, dan digital library. Namun dalam penelitian ini hanya membatasi pada diseminasi informasi melalui media digital library UNS dalam mendukung perankingan webomatrics.
- Rumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka permasalahan tersebut dirumuskan sebagai berikut :
- Bagaimana penilaian pengguna/pencari informasi terhadap keberadaan digital library UNS dilihat dari sisi content, visual identity, dan sistem penelusuran?
- Kendala-kendala apa yang ditemui pengguna/pencari informasi dalam melakukan pencarian di digital library UNS?
- Peran apa yang harus dilakukan oleh UPT Perpustakaan UNS melalui media digital library UNS dalam mendukung perankingan webomatrics?
- Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Evaluasi pengguna/pencari informasi melalui media digital library UNS dilihat dari sisi content, visual identity, dan sistem penelusuran.
2. Kendala-kendala yang ditemui pengguna/pencari informasi dalam melakukan pencarian melalui digital library UNS.
3. Peran digital library UNS dalam mendukung perankingan webomatrics.
- Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah dan memperluas ilmu pengetahuan di bidang teknologi informasi perpustakaan
b. Hasil penelitian bisa dipakai sebagai kajian lebih mendalam bagi peneliti lain terutama yang berkaitan dalam layanan informasi berbasis teknologi informasi.
2. Manfaat Praktis
a. UPT Perpustakaan UNS
– Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan pihak yang berkepentingan di bidang perpustakaan, khususnya pustakawan dapat mengetahui dan menerapkan layanan berbasis teknologi informasi untuk pengembangan perpustakaan.
– Memberikan masukan/input kepada pihak UPT Perpustakaan UNS untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun kebijakan program khususnya layanan produk berbasis teknologi informasi.
b. Pengguna/pencari informasi
– Memberikan literatur yang beragam dan berkualitas sebagai bahan referensi dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah maupun tugas akhir.
– Mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan teknologi informasi sebagai sumber belajar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Webomatrics
Webometrics adalah salah satu perangkat untuk mengukur kemajuan perguruan tinggi melalui Websitenya. Sebagai alat ukur (Webometric) sudah mendapat pengakuan dunia termasuk di Indonesia. Peringkat Webometric pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 oleh Labotarium Cybermetric milik The Consejo Superior de Investigaciones Cientifies (CSIC). CSIC merupakan lembaga penelitian terbesar di Spanyol. Secara periodik peringkat Webometrics akan diterbitkan setiap 6 bulan sekali pada bulan Januari dan Juli. Peringkat tersebut mengukur lebih dari 16.000 lembaga pendidikan tinggi di seluruh dunia yang terdaftar dalam direktori. Peringkat perguruan tinggi versi Webometrics dapat dengan mudah diakses melalui internet dengan alamat : http://www.webometrics.info/top4000.asp.
Webometrics ini adalah sebuah peluang menarik bagi universitas-universitas di negara berkembang bisa menikmati rangking universitas dunia. Kuncinya adalah bagaimana universitas bisa memperbanyak konten (scientific paper) yang dishare ke publik, diindeks di mesin pencari, dan sedikit kepintaran universitas memainkan Search Engine Optimization (SEO) untuk mengarahkan mesin pencari ke situs universitas Pelopor perangkingan universitas ala Webometrics ini adalah Cybermetrics Lab, sebuah group penelitian dari Centro de Información y Documentación (CINDOC) yang merupakan bagian dari National Research Council (CSIC), Spanyol. Mulai melakukan perangkingan universitas pada tahun 2004, dan mempublikasikan rangking universitas setiap enam bulan sekali (bulan Januari dan Juli). Indikator penilaian rangking berbasis Web ini cukup unik, meskipun sebenarnya tetap memiliki hubungan erat dengan ilmu scientometric dan bibliometric. Ada empat faktor utama yang menentukan rangking sebuah universitas, yaitu: Visibility (V), Size (S), Rich Files (R) dan Scholar (Sc). Formula penghitungan dan pembobotannya sendiri adalah seperti di bawah:
Webometrics Rank = (4xV) + (2xS) + (1xR) + (1xSc)
Sebagai informasi tambahan, formula diatas mengalami revisi sejak Januari 2008 menjadi seperti di bawah (updated: 1 pebruari 2008):
Lengkapnya kita lihat penjelasannya di bawah:
· Visibility (V): Jumlah total tautan eksternal yang unik yang diterima dari situs lain (inlink), yang diperoleh dari Yahoo Search, Live Search dan Exalead. Untuk setiap mesin pencari, hasil-hasilnya dinormalisasi-logaritmik ke 1 untuk nilai tertinggi dan kemudian dikombinasikan untuk menghasilkan peringkat.
· Size (S): Jumlah halaman yang ditemukan dari empat mesin pencari: Google, Yahoo, Live Search dan Exalead. Untuk setiap mesin pencari, hasil pencarian dinormalisasi-logaritmik ke 1 untuk nilai tertinggi. Untuk setiap domain, hasil maksimum dan minimum tidak diikutsertakan (excluded) dan setiap institusi diberikan sebuah peringkat menurut jumlah yang dikombinasi tersebut.
· Rich Files (R): Volume file yang ada di situs Universitas dimana format file yang dinilai layak masuk di penilaian (berdasarkan uji relevansi dengan aktivitas akademis dan publikasi) adalah: Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) dan Microsoft Powerpoint (.ppt). Data-data ini diambil menggunakan Google dan digabungkan hasil-hasilnya untuk setiap jenis berkas.
· Scholar (Sc): Google Scholar menyediakan sejumlah tulisan-tulisan ilmiah (scientific paper) dan kutipan-kutipan (citation) dalam dunia akademik. Data Sc ini diambil dari Google Scholar yang menyajikan tulisan-tulisan ilmiah, laporan-laporan, dan tulisan akademis lainnya.[1] Adapun urutan perankingan universitas terbaik di Indonesia periode Juli 2010 adalah sebagai berikut
Tabel 2.1
Urutan Ranking Universitas Di Indonesia
Rank of Universities of Indonesia |
|
|
|
Sumber : http://www.webometrics.info/rank_by_country.asp?country=id
B. Pengertian Perpustakaan
Menurut Lasa Hs, perpustakaan merupakan sistem informasi yang didalamnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyajian, serta diseminasi informasi. Informasi meliputi produk intelektual dan artistik manusia.[2] Pengertian ini didasarkan pada pemikiran bahwa perpustakaan sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang ilmu pengetahuan dan informasi yang selalu berkembang seirama dengan perkembangan pemikiran dan kultur masyarakatnya. Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan termasuk ilmu perpustakaan dan informasi, secara berangsur-angsur menghendaki adanya perubahan dalam pengelolaan perpustakaan. Perpustakaan tidak hanya sebagai lembaga yang mengumpul, mengelola, menyimpan, dan melestarikan bahan pustaka, tetapi lebih mengutamakan pada penyebaran informasi (dissemination of information).
Perpustakaan Perguruan Tinggi Merupakan sebuah sarana penunjang yang didirikan untuk mendukung kegiatan Civitas Akademik, dimana Perguruan Tinggi itu berada. Dalam buku pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi disebutkan bahwa, Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan unsur penunjang Perguruan Tinggi dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam rangka menunjang kegiatan Tri Darma tersebut, maka perpustakaan diberi beberapa fungsi diantaranya ; fungsi edukasi, sumber informasi, penunjang riset, rekreasi, publikasi , deposit dan iterpretasi informasi. Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah/PP No.5 tahun 1980 tentang pokok-pokok organisasi universitas atau institute, bahwa Perpustakaan Perguruan Tinggi termasuk kedalam Unit Pelayanan Teknis (UPT), yaitu sarana penunjang teknis yang merupakan perangkat kelengkapan universitas atau institute dibidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.[3] Sebagai unsur penunjang pendidikan tinggi. dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus ada untuk kesempurnaan yang ditunjang. Peran strategis ini juga terlihat jelas dalam proses akreditasi sebuah pendidikan tinggi, dimana perpustakaan merupakan unsur utama, walau bukan yang pertama. Jika suatu lembaga pendidikan tinggi ingin mendapatkan akreditasi resmi, maka perpusakaan dan segala isinya wajib ada. Artinya, akreditasi tidak akan diperoleh jika lembaga tersebut tidak memiliki perpustakaan. Secara teori, perpustakaan sebetulnya memiliki peran strategis dalam eksistensi pendidikan tinggi. Sebagai unsur penunjang penting, perpustakaan tidak dapat diabaikan, khususnya dalam hal pencapaian visi. Jika sebuah universitas ingin menjadi ‘universitas bertaraf internasional’, otomatis perpustakaan juga harus ikut menjadi ‘perpustakaan bertaraf internasional’. Salah satu cara adalah dengan membangun perpustakaan digital, di mana koleksi informasi dalam bentuk elektronik yang mungkin terdapat juga dalam koleksi cetak, dapat diakses secara luas menggunakan media komputer dan sejenisnya. Koleksi digital disini dapat bermacam-macam, dapat berupa buku elektronik, jurnal elektronik, database online, statistic elektronik, dan lain sebagainya. Berdasarkan Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia, menyebutkan :
”Perpustakaan digital (Inggris: digital library atau electronic library atau virtual library) adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk format digital dan yang bisa diakses dengan komputer. Jenis perpustakaan ini berbeda dengan jenis perpustakaan konvensional yang berupa kumpulan buku tercetak, film mikro (microform dan microfiche), ataupun kumpulan kaset audio, video, dll. Isi dari perpustakaan digital berada dalam suatu komputer server yang bisa ditempatkan secara lokal, maupun di lokasi yang jauh, namun dapat diakses dengan cepat dan mudah lewat jaringan komputer.” [4]
Setiap perguruan tinggi harus menyadari bahwa digitalisasi di perpustakaan adalah untuk meningkatkan kualitas jasa, bukan sebagai penambahan jumlah atau pembaharuan (modernisasi) peralatan saja.
C. Diseminasi Informasi
Agar pemanfaatan layanan informasi berbasis teknologi informasi dapat memberikan value kepada pengguna dan penyedia informasi (dalam hal ini UPT Perpustakaan UNS) serta terjangkau untuk khalayak luas dengan mudah dan cepat. Maka perlu suatu strategi untuk mendiseminasikan atau menyebarkan koleksi yang dimilikinya. Salah satunya yaitu dengan promosi. Dalam hal ini promosi berperan untuk mendiseminasikan atau menyebarkan informasi agar pengguna aktual maupun potensial mengetahui lebih banyak tentang produk yang bersangkutan. Selain itu promosi sebagai upaya UPT Perpustakaan UNS untuk berkomunikasi dengan individu, kelompok, atau organisasi secara langsung ataupun tidak langsung. William J. Stanton mendefinisikan promosi sebagai berikut : “Promotion is the element in an organization’s marketing mix that serves to inform, persuade, and remind the market of the organization and/or its products”.[5] (Promosi adalah bagian dari sebuah bauran pemasaran suatu organisasi yang memberikan informasi, membujuk, dan mengingatkan pasar akan organisasi dan atau produknya.) sedangkan menurut Tjiptono, “tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya”.[6]
Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut. Peranan promosi pada era kompetisi saat ini, tidak dapat diabaikan. Adanya kebutuhan akan promosi saat ini diantaranya karena jarak produsen dan konsumen yang jauh. Melalui konsep pemasaran (dimana promosi adalah bagian dari pemasaran), menurut Regis Mckena terdapat tiga strategi pokok yang harus dilakukan, yaitu;[7]
1. Meraih posisi produk (product positioning)
2. Meraih posisi pasar (market positionong)
3. Meraih posisi organisasi (corporate positioning)
Dalam tahap pertama yaitu meraih posisi produk, perpustakaan harus menetapkan produknya yaitu informasi seperti apa yang dibutuhkan atau diinginkan pasar. Apakah sekedar meminjamkan dokumen saja, apakah pasar menghendaki informasi berupa, indeks, katalog induk, abstrak, informasi terseleksi, penelusuran sumber-sumber dalam negeri dan luar negeri, atau jenis informasi berbasis internet. Pustakawan harus peka terhadap kebutuhan pasar (pengguna) tentang produk informasi (layanan) yang mereka butuhkan.
Sedangkan pada tahap ke-dua yaitu memperoleh posisi adalah memperoleh pengakuan dari kancah pasar. Dengan kata lain upaya ini bertujuan untuk mencapai kredibilitas produk dan jasa di mata pengguna. Kredibilitas adalah kunci bagi keseluruhan proses mencapai posisi pasar. Kredibilitas ini diperoleh pada saat produk dilemparkan ke kancah pasar dan dianggap oleh pengguna mampu mengatasi permasalahan atau kesulitan yang mereka hadapi. Dengan kata lain produk memberi kepuasan pada pengguna, hal ini akan berdampak secara otomatis dengan adanya komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth).
Dalam tahap ketiga yaitu meraih posisi organisasi, sangat ditentukan oleh keberhasilan manajemen dalam mengelola perpustakaan tersebut. Manajemen yang baik adalah berpegang pada teori-teori manajeman yang benar dan diwarnai dengan gaya menajemen yang tepat
D. Kerangka Pikir
Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu tentang pengemasan produk berbasis IT UPT Perpustakaan UNS, di mana salah satunya adalah digital library, dihasilkan suatu kesimpulan bahwas\ produk berbasis IT milik UPT Perpustakaan UNS masih berada pada posisi Meraih posisi produk (product positioning). Melalui penelitian ini penulis bermaksud untuk melanjutkan penelitian terdahulu untuk mengetahui sudah sampai dimanakah posisi produk berbasis IT dalam hal ini adalah digital library? Maka secara singkat kerangka pemikiran dapat dideskripsikan sebagai berikut: Penelitian ini memfokuskan pada pemanfaatan media digital library dan evaluasi oleh pengguna. Dalam penelitian ini akan terlihat traffic pengguna (pemanfaatan digilib) dan juga kelebihan dan kekurangan media digital library dilihat dari sudut pandang pengguna.
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
UPT Perpustakaan UNS
|
Digital library |
|
|
|
E. Jadwal Pelaksanaan
No |
Kegiatan |
Bulan |
|||||||||||
|
|
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
11 |
12 |
1 |
Penyusunan proposal |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
Penyebaran kuisioner/wawancara |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3 |
Pengolahan data |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4 |
Penyusunan laporan hasil penelitian |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
- Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif evaluatif, yaitu terhadap suatu kegiatan yang sudah berjalan (Ex Post Program Evaluation) untuk mengetahui apakah kegiatan diseminasi informasi berbasis teknologi informasi melalui media digital libray yang sudah dilayankan UPT perpustakaan UNS sesuai dengan keinginan pengguna dan sesuai harapan pihak UPT Perpustakaan UNS. Selanjutnya penelitian ini mengajukan saran secara operasional berupa tindakan sebagai usaha untuk memperbaiki dan mengembangkan proses kegiatan selanjutnya.
B. Jenis Data
– Data Primer
Yang menjadi data primer adalah semua pihak yang terkait langsung dengan permasalahan yang diteliti yaitu beberapa informan melalui wawancara dan kuisioner melalui e-mail.
– Data Sekunder
Diperoleh dari bahan kepustakaan termasuk literatur, dokumen, dan sumber- sumber lain yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
C. Teknik Pengumpulan Data
Baik buruknya hasil riset sebagian ditentukan pada teknik pengumpulan
datanya, akurat, dan reliable. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif, maka teknik pengumpulan data yang digunakan sesuai dengan bentuk penelitiannya adalah sebagai berikut:
▪ – Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.[8] Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa manusia sebagai narasumber atau informan. Wawancara dilakukan dalam bentuk yang disebut wawancara mendalam (in-depth interviewing). Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data secara terperinci dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan. Informan meliputi kepala UPT perpustakaan UNS, programmer digital library dan beberapa pengguna yaitu civitas akademika UNS dan pengguna di luar UNS. Karena lokasi informan pengguna dengan status pengguna di luar UNS berada di luar UNS, maka wawancara dilakukan melalui angket/kuisioner yang dikirim melalui media e-mail.
▪ – Dokumen
Teknik pengumpulan data-data dengan cara mencatat data-data, dokumen-dokumen yang berkaitan dengan obyek penelitian yang diambil dari beberapa sumber. Di antaranya adalah data tentang statistik pengguna digital library, gambar beberapa Snapshot digital library, dan kegiatan yang pernah dilakukan untuk pengembangan digital library.
▪ – Observasi
Jenis observasi pada penelitian ini adalah active partisipant observation, di mana peneliti ikut ambil bagian sampai tingkat tertentu dalam kegiatan atau proses-proses penting di lokasi yang diteliti.
D. Validitas Data
Validitas data dalam penelitian kualitatif lebih menunjuk pada tingkat sejauh mana data yang diperoleh telah secara akurat mewakili realitas atau gejala yang diteliti.[9] Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data, yaitu dengan memanfaatkan sesuatu yang lain, di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut dengan cara membandingkannya dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber yang lain. Dalam hal ini peneliti menggunakan nara sumber yang terdiri dari kepala UPT Perpustakaan UNS, programer digital library, mahasiswa, dosen, dan karyawan baik dari UNS maupun di luar UNS sebagai anggota/pengguna aktif digital library. Dari kelompok tersebut peneliti membandingkan data sejenis yang diperolehnya dari narasumber yang mungkin memiliki pengalaman dan persepsi yang berbeda-beda.
E. Sumber Data
Sampel dengan teknik purposive sampling, karena dipandang lebih mampu menangkap kelengkapan data di dalam menghadapi realitas yang tidak tunggal. Pilihan sampel diarahkan pada sumber data yang dipandang menguasai masalah secara mendalam atau memiliki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Sampel diantaranya:
1. Programmer digital library; untuk mengetahui tentang traffic pengunjung digital library.
2. Pimpinan UPT Perpustakaan UNS; untuk mengetahui tentang tindak lanjut dari hasil evaluasi pengguna.
3. Pengguna aktif digital library baik civitas akademika UNS maupun di luar UNS, untuk mengetahui tentang keragaman content, visualisasi, sistem penelusuran, dan kendala-kendala dalam melakukan penelusuran melalui media digital library.
F Teknik Analisis Data
Analisis merupakan proses pencarian dan perencanaan secara sistematis semua data dan bahan yang telah terkumpul agar peneliti mengerti benar makna yang telah dikemukakannya dan dapat menyajikannya kepada orang lain secara jelas. [10] Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan deskriptif evaluatif tentang pemanfaatan digital library di UPT Perpustakaan UNS, untuk kemudian dilakukan evaluasi. Dalam proses pengumpulan data penulis menggunakan teknik wawancara, dokumen, dan observasi langsung ke lokasi penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa deskripsi data yang telah disusun secara teratur dengan menggunakan pola penelitian induktif yang diolah secara interaktif. Artinya jalinan data antara yang satu dengan yang lain senantiasa dipertahankan baik pada pra pelaksanaan, pelaksanaan maupun pada waktu penyusunan hasil penelitian. Setelah data terkumpul dilakukan proses seleksi data, kemudian data tersebut disajikan secara sistematis sehingga akan lebih mudah dipahami. Dari penyajian data yang telah diolah tersebut diinterpretasikan dan ditarik suatu kesimpulan.
BAB IV
SAJIAN DATA
A. Pengguna digilib.uns.ac.id
Media informasi berbasis internet saat ini merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan. Siapapun pencari informasi akan memilih untuk mencari jawaban secara cepat melalui media internet. Digilib.uns.ac.id sebagai salah satu wadah informasi karya ilmiah civitas akademika UNS, memiliki segmen tersendiri, yaitu Civitas akademika perguruan tinggi (dosen, karyawan, dan mahasiswa) baik CA UNS maupun di luar UNS. Melalui media ini mahasiswa akan sangat terbantu ketika membuat karya ilmiah, terutama tugas akhir. Bagi dosen/tenaga pengajar akan terbantu dalam menyeleksi apakah karya mahasiswa bimbingannya merupakan karya asli/plagiat. Peran dosen sangat besar dalam menentukan kualitas karya tulis mahasiswa bimbingannya. Untuk itu perlu dimulai sedini mungkin akan pentingnya kualitas karya ilmiah mahasiswa, baik dari level DIII, DIV, S1, S2, dan S3. Bagaimanapun kualitas karya ilmiah merepresentasikan kualitas dosen pembimbing. Jumlah anggota digilib UNS sampai dengan Oktober 2010 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Jumlah Pengguna Berdasar Status s/d Oktober 2010
id |
Kategori Kerja |
Jml |
1 |
Dosen UNS |
1.932 |
2 |
Mahasiswa UNS |
3.587 |
3 |
Karyawan UNS |
303 |
4 |
Dosen Luar UNS |
133 |
5 |
Mahasiswa Luar UNS |
1.541 |
6 |
Karyawan Luar UNS |
222 |
7 |
Lain-Lain |
266 |
|
Jumlah |
7.984 |
Sumber : http://digilib.uns.ac.id//
B. Koleksi digilib.uns.ac.id
Informasi saat ini memegang peranan penting. Melalui informasi kita dapat mengetahui hal yang kita anggap sebelumnya tidak tahu, melalui informasi kita bisa menjadi percaya diri, dihargai, membantu orang lain, dan sebagainya. Perpustakaan sebagai lembaga penyedia informasi saat ini harus bisa menjawab setiap kebutuhan pengguna akan informasi. Untuk itu perlu keragaman koleksi dari berbagai sumber dan berbagai media. Untuk selanjutnya menjadi tugas pustakawan untuk mengelola agar informasi yang dibutuhkan dapat dengan mudah didapat oleh pengguna atau pencari informasi. Melalui media digital berbasis internet, digilib.uns.ac.id menyediakan berbagai macam informasi. Adapun ragamnya bisa dilihat pada table berikut :
Tabel 4. 2
Ragam Dokumen
No |
Jenis Dokumen |
KET
|
1 |
Artikel |
Memuat artikel-artikel lepas CA UNS
|
2 |
Buku |
E-Books berisi tentang Informasi yang berhubungan dengan UNS
|
3 |
Jurnal |
Memuat karya ilmiah dosen baik yang sudah masuk di jurnal lokal, nasional, maupun internasional
|
4 |
Makalah |
Karya ilmiah yang telah dipresentasikan
|
5 |
Laporan Penelitian Dosen |
Hasil laporan penelitian dosen (hibah)
|
6 |
Pengukuhan Guru Besar |
Uraian tentang isi pidato dari dosen yang bersangkutan pada pengukuhan guru besar UNS
|
7 |
Proposal Skripsi |
Karya tulis ilmiah sebelum memasuki proses pembuatan skripsi
|
8 |
Tugas Akhir |
Laporan penelitian strata DIII
|
9 |
Skripsi |
Laporan penelitian strata S1
|
10 |
Tesis |
Laporan penelitian strata S2
|
11 |
Disertasi |
Laporan penelitian strata S3
|
Sumber : http://digilib.uns.ac.id//
Tabel 4.3
Statistik Jumlah Dokumen Berdasarkan Fakultas
No |
Fakultas |
Jumlah Judul |
1 |
Ekonomi |
3.499 |
2 |
Hukum |
914 |
3 |
ISIP |
1.587 |
4 |
Kedokteran |
1.087 |
5 |
KIP |
2.373 |
6 |
MIPA |
855 |
7 |
Pascasarjana |
1.412 |
8 |
Pertanian |
1.043 |
9 |
Sastra |
2.002 |
10 |
Teknik |
1.084 |
|
JUMLAH |
15.844 |
Sumber: http://digilib.uns.ac.id//
BAB V
ANALISIS MASALAH
Perpustakaan merupakan resource center yang mempunyai fungsi sangat strategis dalam kegiatan akademik di perguruan tinggi, yaitu untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi yang meliputi aspek-aspek pengumpulan informasi, pengolahan informasi, pemanfaatan informasi, dan penyebarluasan/diseminasi informasi. Tuntutan pengguna perpustakaan (terutama perpustakaan PT), saat ini sangat beragam baik dari sisi content maupun kemudahan sistem, untuk itu pustakawan harus adaptif dan terus mengikuti perkembangan pemikiran dan kultur penggunanya. Melalui penelitian ini kedepannya perpustakaan harus mampu mengakomodasi kebutuhan penggunanya secara cepat, tepat, mudah, dan real time. Dengan kata lain salah satu keberhasilan suatu perpustakaan adalah apabila berhasil memenuhi/memuaskan informasi apa yang dibutuhkan oleh pemustaka. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut salah satunya adalah upaya alih data tercetak ke bentuk digital, perpustakaan bekerjasama dengan pihak UPT Puskom UNS telah membuat software digital library.
A. Pemanfaatan digilib.uns.ac.id
Untuk melihat pemanfaatan informasi yang tersedia di digilib.uns.ac.id, dalam hal ini penulis mengambil sampel secara acak sebanyak 272 mahasiswa. Kuesioner dilakukan dengan menggunakan format terstruktur dan format tak terstruktur. Penyebaran kuisionare dilakukan selama 1 (satu) bulan yang penulis kumpulkan dan olah melalui media online digilib.uns.ac.id. Adapun hasil dari olah data kuisionare terstruktur adalah sebagai berikut :
Tabel 5.1
Hasil Kuisioner Terstruktur
Pertanyaan |
Ya |
% |
Tidak |
% |
Netral |
% |
Juml Responden |
Apakah sistem penelusuran mudah dilakukan (user friendly)? |
243 |
89.5 |
29 |
10.5 |
0 |
0 |
272 |
Apakah perlu penambahan fasilitas/menu pada pencarian dokumen? |
232 |
85.2 |
40 |
14.8 |
8 |
0 |
272 |
Apakah proses download mengalami kesulitan? |
136 |
50 |
127 |
46.6 |
17 |
3.4 |
272 |
Apakah perlu tambahan informasi pada menu HOME? |
198 |
72.8 |
67 |
24.6 |
15 |
2.6 |
272 |
Apakah isi cukup beragam? |
210 |
77.2 |
50 |
18.4 |
20 |
4.4 |
272 |
Apakah digilib menyelesaikan permasalahan dalam tugas ilmiah anda? |
220 |
80.9 |
38 |
13.9 |
22 |
5.2 |
272 |
Apakah fitur menarik? |
200 |
73.5 |
59 |
21.7 |
21 |
4.8 |
272 |
Apakah fitur perlu dibuat animasi? |
198 |
72.8 |
55 |
20.3 |
27 |
6.9 |
272 |
Bila anda pernah menulis di kontak, apakah jawaban atas pertanyaan anda cukup jelas? |
171 |
62.9 |
62 |
22.8 |
47 |
14.3 |
272 |
Apakah anda puas dengan layanan digilib? |
211 |
77.6 |
44 |
16.2 |
25 |
6.2 |
272 |
Apakah perlu digital library UNS eksis melalui Face Book? |
184 |
67.7 |
69 |
25.4 |
27 |
6.9 |
272 |
Sumber : Olah data peneliti
Berdasarkan table di atas diketahui bahwa persentase tertinggi ada pada kemudahan system penelusuran (89.5%), namun walaupun system penelusuran mudah dilakukan masih dirasa perlu untuk penambahan fasilitas pada menu (85.2%). Hal ini sejalan seperti yang disampaikan oleh Drs.Widodo, M.Soc. Sc. Selaku kepala UPT Perpustakaan UNS sekaligus sebagai pengguna digilib: “Perlu penambahan pilihan agar hasil pilihan menjadi lebih detail dan tepat, yaitu dengan Boolean Logic atau advance search” (wawancara, 20 Oktober 2010). Adapun kelengkapan content mencapai angka 77.2%, hal ini didukung dengan data yang menyatakan bahwa digilib mampu menyelesaiakn permasalahan dalam meyelesaikan tugas ilmiah sebanyak 80.9%. Namun demikian berdasarkan hasil kuisionare esay diperoleh hasil bahwa perlu tambahan content berupa fulltext buku ajar (text book), jurnal internasional.
Di lihat dari sisi visual secara keseluruhan lambang UNS dalam fitur memvisualisasikan cita-cita luhur untuk membangun bangsa, Candra Sangkala sebagai penggambaran Praba yang bersinar, Praba dalam sejarah agama & pewayangan dipakai oleh orang suci, bijaksana dan berbudi luhur. Pusat lambang itu adalah otak Wiku (orang yang berilmu) yang digambarkan sebagai nyala api, mengisyaratkan sinar keabadian ilmu pengetahuan yang menerangi menuju pensejahteraan manusia. Warna biru laut merupakan ikrar kesetiaan dan kebaktian terhadap bangsa, negara, tanah air dan ilmu pengetahuan.
Sisi visual melalui fitur cukup menarik 73.5%, namun perlu penambahan animasi agar lebih menarik dan pengguna merasa enjoy. Adapun permasalahan yang muncul dan sangat penting dalam proses layanan adalah proses download. Di sini ditemukan bahwa 50% pengguna merasa tidak puas dengan proses download. Untuk proses download ditemukan masih ada beberapa dokumen yang terpassword, ada dokumen yang corrupt, dan untuk mengetahui jenis dokumen yang akan didowload sebaiknya perlu dimunculkan ekstensi file.
Penilalain kuisionare tak terstruktur ditujukan untuk 272 responden, Adapun hasil jawaban telah penulis simpulkan seperti pada table berikut :
Tabel 5.2
Kuisionar tak terstruktur (1)
1. Darimana anda tahu atau mendapatkan informasi tentang digilib.uns.ac.id?
pengguna |
jawaban |
|||||||
|
internet |
teman |
web |
Puskom |
petugas perp |
brosur |
dosen |
Juml |
Dosen UNS |
27 |
22 |
2 |
10 |
4 |
0 |
0 |
65 |
Mahasiswa UNS |
35 |
44 |
11 |
2 |
11 |
5 |
14 |
122 |
Karyawan UNS |
2 |
0 |
1 |
1 |
2 |
0 |
0 |
6 |
Dosen Luar UNS |
8 |
0 |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
9 |
Mahasiswa Luar UNS |
29 |
25 |
6 |
0 |
0 |
0 |
1 |
61 |
karyawan Luar UNS |
1 |
2 |
6 |
|
|
|
|
9 |
Juml |
102 |
93 |
27 |
13 |
17 |
5 |
15 |
272 |
% |
37.6 |
34.3 |
9.9 |
4.7 |
6.2 |
1.8 |
5.5 |
100 |
Sumber : Olah data peneliti
Dari hasil tabel di atas terbaca bahwa pengguna digilib.uns.ac.id mengetahui keberadaan digilib.uns.ac.id berdasar penelusuran melalui internet (37.6%). Kemudian disusul melaui word of mouth atau informasi melalui teman (dosen/mahasiswa) sebanyak 34,3 %. Dalam hal ini pihak UPT Perpustakaan perlu melakukan sosialisasi keberadaan digilib ke CA UNS dan melakukan promosi ke pihak luar UNS.
Tabel 5.3
Kuisionar tak terstruktur (2)
2. Bagaimana penilaian anda keberadaan digilib.uns.ac.id dibandingkan dengan digital library lainnya?
pengguna |
penilaian |
||||
|
Bagus |
Minim Content |
Akses Mudah |
Jumlah |
ket |
Dosen UNS |
38 |
15 |
12 |
65 |
|
Mahasiswa UNS |
81 |
31 |
10 |
122 |
|
Karyawan UNS |
5 |
0 |
1 |
6 |
|
Dosen Luar UNS |
1 |
6 |
2 |
9 |
|
Mahasiswa Luar UNS |
39 |
12 |
10 |
61 |
|
karyawan Luar UNS |
7 |
1 |
1 |
9 |
|
Juml |
171 |
65 |
36 |
272 |
|
% |
62.9 % |
23.9 % |
13.2 % |
100% |
|
Sumber : Olah data peneliti
Penilaian pengguna terhadap keberadaan digilib.uns.ac.id sebanyak 62.9 % menyatakan bagus. Hal ini didukung dengan system penelusuran yang user friendly, membantu dalam penyelesaian tugas, dan isi yang cukup beragam.
Dengan melihat data di atas, secara keseluruhan bisa diambil kesimpulan bahwa keberadaan.digilib.uns.ac.id sudah mengalami peningkatan dari sebelum redesign. Di mana berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada tahun 2008 bahwa keberadaan digilib.uns.ac.id masih berada pada taraf produk positioning. Namun setelah diadakan redesign posisi sekarang berada pada market positioning, yaitu memperoleh pengakuan dari kancah pasar. Dengan kata lain upaya ini bertujuan untuk mencapai kredibilitas produk dan jasa di mata pengguna. Kredibilitas adalah kunci bagi keseluruhan proses mencapai posisi pasar. Kredibilitas ini diperoleh pada saat produk dilemparkan ke kancah pasar dan dianggap oleh pengguna mampu mengatasi permasalahan atau kesulitan yang mereka hadapi. Dengan kata lain produk memberi kepuasan pada pengguna (80%). Walaupun belum 100% memberikan kepuasan kepada pengguna, setidaknya peran digilib diakui oleh penggunanya.
Dari uraian di atas, masih diperlukan tindak lanjut kedepan untuk memperkuat market positioning digilib. Adapun upaya yang dapat ditempuh adalah melalui penambahan content. Content diperluas menuju karya dosen UNS baik artikel, laporan penelitian, dan buku teks. Peran yang bisa dilakukan oleh digilib saat ini adalah memperkuat content, karena dari sisi fitur dan sistem penelusuran sudah cukup memberi kemudahan pada pengguna. Dalam melakukan strategi content ada beberapa hal yang telah diagendakan yaitu :
1. Kerjasama dengan pendidikan kantor pusat untuk mengubah syarar-syarat wisuda, yaitu mahasiswa harus sudah mengupload skripsi/ta di digilib, dibuktikan dengan hasil cetakan upload dari digilib, untuk aplikasi ini nanti perlu modifikasi dari kita (puskom) hal ini bertujuan untuk mendigitalkan hasil karya mahasiswa. Dalam hal ini informasi yang terupload masih new/fresh. Karena selama ini pihak UPT perpustakaan yang mengupload data menunggu sampai semua tugas akhir CA UNS terkumpul dalam waktu 1 tahun. Selain itu juga diperlukan kegiatan workshop untuk mahasiswa
2. Kerjasama dengan IO mengenai reward untuk peneliti yang penelitiannya di publish internasional/nasional, agar jurnalnya juga diupload ke digilib. Dalam hal ini perlu dibuatkan panduannya. juga perlu diadakan workshop penggunakan digilib untuk dosen.
3. Upgrade digilib agar bisa diindex oleh google scholar (membuat tim sendiri untuk menganalisa, merangkum dan implementasi sistem)
4. Mendaftarkan digilib ke katalog dikti (perlu adanya analisa dan penambahan sistem yang support dengan katalog dikti)
B. Traffic digilib.uns.ac.id
Penilaian pengukuran webomatrics adalah melalui indicator visibility, size, rich file, dan scholar. Karena keterbatasan akses dan data, dalam hal ini penulis hanya bisa melihat dari indicator visibility 3 (tiga) peride terakhir (penilaian periode Juli 2009, Januari 2010, dan Juli 2010). Adapun traffic bisa dilihat sebagai berikut :
Tabel 5.4
Traffic visit digilib.uns.ac.id
Periode |
Peringkat |
Visits |
Visitors |
Juli 2009 |
1617 |
137.055 |
123.604 |
Januari 2010 |
1585 |
123.215 |
111.389 |
Juli 2010 |
1520 |
156.817 |
134.264 |
Sumber : Olah data peneliti
Dari table di atas bisa dilihat bahwa ranking webomatric UNS mengalami peningkatan pada setiap periode. Namun ada penurunan traffic pada periode Januari 2010 ( penilaian September-Desember 2010). Menurut analisa penulis, hal ini terjadi karena pada periode September-Desember baru dilakukan perbaikan software (redesign). Kita lihat pada Juli 2010 mengalami kenaikan traffic. Jadi bisa diasumsikan bahwa melalui indicator visibility, UPT Perpustakaan telah memberikan kontribusi terhadap perankingan webomatrics. Adapun penilaian melalui indicator rich file, digilib perlu menambahkan berbagai content baik dalm format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) dan Microsoft Powerpoint (.ppt). demikian juga halnya dengan indicator scholar, UPT Perpustakaan perlu menyediakan sejumlah tulisan-tulisan ilmiah (scientific paper) dan kutipan-kutipan (citation) dalam dunia akademik.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Digital library sebagai wadah hasil-hasil karya anak bangsa yang telah dipublish memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu proses pembelajaran dan riset. Tidak bisa dipungkiri bahwa tuntutan pengguna saat ini menginginkan pemerolehan informasi secara cepat, tepat, akurat. Dengan perkembangan TI mau tidak mau perpustakaan harus mengembangkan diri untuk eksis di dunia luar salah satunya melalui media digital library. UNS sejak tahun 2005 telah membangun media digilib.uns.ac.id. seiring dengan perkembangan dan tuntutan pengguna digilib telah mengalami redesign baik dari segi sistem penelusuran, fitur maupun content. Berdasarkan gambaran dan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Penilaian pengguna terhadap content, visual identity, dan sistem penelusuran adalah sebagai berikut :
a. Content digilib.uns.ac.id bisa dikatakan cukup beragam (77.2%), mampu menyelesaiakn permasalahan dalam meyelesaikan tugas ilmiah sebanyak 80.9%. walaupun demikian masih perlu penambahan pada karya dosen (laporan penelitian, buku ajar, jurnal). Upload content yang banyak diminati oleh pengguna untuk saat ini maupun yang akan datang
b. Visual identity
Situs web merupakan perwujudan seni penyajian data & informasi, karena dalam situs web terdapat identitas pemilik situs web juga data & informasi. Visual identity digilib memiliki nilai Branding yang berkarakter (sebagai identitas pemilik situs web), Smart & easy navigasi, Bukan hanya dengan menu tapi juga didukung ikonisitas dan Ad Banner agar user friendly . Fitur cukup menarik 73.5%, namun perlu penambahan animasi agar lebih menarik dan pengguna merasa lebih enjoy. .
c. Sistem Penelusuran
Sistem penelusuran cukup mudah dengan ditampilkannya berbagai menu lebih detail. Dari keseluruhan penilaian pengguna sistem penelusuran mempunyai prosentase terbanyak (89.5%). Namun demikina masih dimungkinkan untuk memberikan alternatif pilihan menu dengan menggunakan boolean Logic (Anvance search). Hal ini perlu ditambahkan mengingat content digilib dipastikan akan terus bertambah.
2. Adapun kendala-kendala yang ditemui dalam proses penelusuran melalui media digilib adalah proses download, ditemukan masih ada beberapa dokumen yang terpassword, ada dokumen yang corrupt, dan untuk mengetahui jenis dokumen yang akan didowload, sebaiknya perlu dimunculkan ekstensi file.
3. Peran digiilib UNS dalam mendukung webomatric adalah melalui content yang aktual, beragam, dan berkualitas, yang akan banyak dirujuk oleh pencari informasi. Hal ini secara langsung akan memberikan tambahan nilai scholar UNS.
B. SARAN
Adapun saran yang bisa penulis sampaikan untuk pengembangan digilib adalah sebagai berikut :
1. Perlu kerja kolaborasi yang lebih masif antara pustakawan, puskom, mahasiswa, dosen dalam memperkaya content digilib.
2. Perlu diimbangi infrastruktur yang memadai (kapasitas upload, jaringan internet, bandwidth)
3. Perlu penyempurnaan software digilib, agar mudah diindeks oleh google (migrate ke eprints)
Daftar Pustaka
Lasa Hs. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media, 2005.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda, 2004
Mustafa, Badollahi. Promosi Jasa perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 1996.
Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS, 2007.
”Perpustakaan Digital” 20 juni 2008 <http://encyclopaedia.thefreedictionary.com/digital+library>
Stanton, William J., Michael J. Etzel., and Bruce J. Walker. Fundamentals of Marketing. New York : McGraw-Hill, 1991.
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi Offset, 1995.
Wahono, . Romi Satrio. Teknik Perankingan Universitas Ala Webomatrics. <http://romisatriawahono.net/2007/09/26/teknik-perangkingan-universitas-ala-webometrics/ > 05 Oktober 2010
Yusup, Pawit M. Mengenal Dunia Perptustakaan dan Informasi. Rinekacipta. Bandung, 1991.
[1] Romi Satrio Wahono. Teknik Perankingan Universitas Ala Webomatrics. <http://romisatriawahono.net/2007/09/26/teknik-perangkingan-universitas-ala-webometrics/ > 05 Oktober 2010
[2] Lasa Hs. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media, 2005. hal. 48
[3] Pawit M Yusup. Mengenal Dunia Perptustakaan dan Informasi. Rinekacipta. Bandung, 1991. hal. 102-103
[4] ”Perpustakaan Digital” 20 juni 2008 <http://encyclopaedia.thefreedictionary.com/digital+library>
[5] William J. Stanton, Michael J. Etzel., and Bruce J. Walker. Fundamentals of Marketing. New York: McGraw-Hill, 1991. hal. 410
[6] Fandy Tjiptono. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi Offset, 1995. hal. 200
[7] Badollahi Mustafa. Promosi Jasa perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 1996. hal. 6
[8] Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda, 2004. Hal. 186
[9] Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS, 2007. hal. 97
[10] Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya., 1991. Hal. 112